Tuesday, October 25, 2016

TEKS CERITA SEJARAH - Pengertian / Definisi, Struktur Teks Dan Kaidah Kebahasaan

Teks Cerita Sejarah - merupakan materi sekolah menengah atas ( SMA ) yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini, menurut berbagai sumber dan referensi yang saya temukan dan kumpulkan di internet teks ini mempunyai bentuk tulisan yang berbeda dari teks lainya. Hal ini diperkuat dengan adanya syarat-syarat tertentu yang harus ada dalam teks agar dalam masuk kategori teks cerita sejarah.



Sebelum kita belajar mengenai syarat-syarat tertentu agar sebuah teks dapat masuk dalam kategori teks ini, alangkah baiknya kita mengenal definisi atau pengertian nya di bawah ini.


Pengertian Teks Cerita Sejarah 


Definisi nya adalah sebuah teks yang di dalamnya memuat cerita dan menjelaskan mengenai suatu fakta atau suatu kejadian yang terjadi pada masa lalu yang akhirnya menjadi sebuah latar belakang (asal muasal) yang mana kejadian tersebut mempunyai unsur nilai sejarah didalamnya.

Untuk Selanjutnya kita mempelajari tentang Struktur Teks yang harus ada dalam Teks Cerita Sejarah. Struktur teks nya ada 3 yang akan di jelaskan di bawah ini. Silahkan lihat dibawah ini agar dapat lebih mudah dipahami.

Struktur Teks Cerita Sejarah


Struktur teks  adalah gambaran cara teks tersebut dibangun. Tahukah kalian bahwa teks cerita sejarah disusun dengan struktur teks orientasi cerita sejarah diikuti oleh urutan peristiwa dan diikuti oleh reorientasi?
  1. Orientasi, adalah bagian pengenalan atau pembuka dari teks cerita sejarah.
  2. Urutan Peristiwa, adalah rekaman peristiwa sejarah yang terjadi, yang biasanya disampaikan dalam urutan kronologis.
  3. Reorientasi, berisi komentar pribadi penulis tentang peristiwa atau kejadian sejarah yang diceritakan. Bagian ini merupakan tahapan yang bersifat pilihan, artinya boleh saja bagian ini tidak disajikan oleh penulis teks cerita sejarah.
Selanjutnya yang membedakan antara teks cerita sejarah dengan teks lainya adalah dalam Kaidah Kebahasaan. Untuk Lebih mengenal kaidah kebahasaan dalam teks ini mari lihat pembahasan tentang kaidah kebahasaan di bawah ini

Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah


Kaidah Kebahasaan adalah kaidah-kaidah yang mengandung suatu tata bahasa. Dalam teks cerita sejarah kaidah kebahasaan di tandai dengan adanya 4 faktor yaitu pronomina atau kata ganti, frasa adverbial atau kata-kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, adanya kata kerja (verba) material, dan konjungsi (kata penghubung) temporal. Untuk Lebih mudah di pelajari bisa sobat lihat penjelasan di bawah ini.
  1. Pronomina (kata ganti), merupakan kata yang digunakan untuk menggantikan benda dan menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung.
  2. Frasa adverbial, meupakan kata yang menunjukan kejadian atau peristiwa, waktu, dan tempat.
  3. Verba material, merupakan kata yang berfungsi untuk menunjukan aktivitas atau perbuatan nyata yang dilakukan oleh partisipan. Kata kerja material menunjukan perbuatan fisik atau peristiwa, misalnya membaca, menulis, dan menyapu.
  4. Konjungsi Temporal (kata sambung waktu), berguna untuk menata urutan-urutan peristiwa yang diceritakan, teks cerita sejarah banya memanfaatkan konjungsi (kata penghubung) temporal. 


Contoh teks Cerita Sejarah


Berikut ini adalah contoh dari teks cerita sejarah yang bersumber dari Litbang Kompas, pada Buku Pintar Kompas 2013, Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2014, halaman 296 sampai 297). Berikut contohnya.

Bumi Berguncang di Dataran Konflik
Gempa bumi berkekuatan 7,8 skala richter mengguncang kawasan barat Provinsi Baluchistan, Pakistan. Gempa ini terjadi pada 24 September 2013. Pusat gempa berada di kedalaman 23 kilometer, sekitar 233 kilometer tenggara Dalbandin, Baluchistan. Bencana menyebabkan sedikitnya 515 orang tewas, 765 orang terluka, dan lebih dari 100.000 orang terlantar, serta menghancurkan sejumlah fasilitas umum dan infrastruktur. Gempa juga dirasakan masyarakat di Gwadar, Khuzdar, Chagai, Hyderabad, dan Karachi yang berada ratusan kilometer dari pusat gempa.

Bahkan, guncangan terasa hingga New Delhi, India. Beberapa jam setelah gempa, sebuah pulau baru muncul di kota pelabuhan Gwadar di pesisir Pakistan. Pulau itu diduga terbentuk dari lapisan tanah di kawah lumpur. Gundukan lumpur dan batu itu tingginya 18 meter dengan panjang 30 meter dan lebar 76 meter. Lima hari setelah terjadi gempa pertama, Provinsi Baluchistan kembali diguncang gempa berkekuatan 6,8 skala richter, yaitu pada 28 September 2013.

Pusat gempa berada di 96 kilometer timur laut Distrik Awaran, dengan kedalaman 14 kilometer. Sedikitnya 22 orang tewas dan hampir 15.000 rumah di Kota Nokjo, bagian barat Provinsi Baluchistan. Evakuasi korban dan pendistribusian bantuan ke sejumlah daerah terdampak gempa terkendala kerusakan infrastruktur jalan dan lokasi yang berjauhan. Tim penyelamat juga harus berhadapan dengan serangan kelompok separatis Baluchistan.

Lima orang tentara perbatasan yang mengawal konvoi bantuan tewas saat berhadapan dengan militan di Kota Panjgore, 800 km utara Quetta, (28/9/2013). Sebelumnya, helikopter tim pemantau dan penyelamat korban gempa juga diserang kelompok separatis. Pemerintah Pakistan mencatat kelompok separatis Baluchistan tersebar di sejumlah distrik di Provinsi Baluchistan tersebut. Salah satu tempat persebaran kelompok itu berada di pedalaman Distrik Awaran yang dekat dengan pusat gempa dan tingkat kerusakannya paling parah.
Demikian penjelasan tentang Teks Cerita Sejarah yang masuk dalam pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah menengah atas ( SMA ) kelas XII, semoga ulasan di atas bisa menjadi referensi dan mempermudah bagi sobat dalam pengerjaan tugas tentang teks cerita sejarah.

AKU HANYA Seorang Manusia Biasa Yang ingin sukses dan menjadi berguna bagi orang lain.


EmoticonEmoticon